Catatan Seksis Hari Ini
sebuah catatan harian dari Damar:
Minggu, 22 Desember
2024, saya menyaksikan sebuah kejadian yang sepertinya sudah tidak layak
terjadi pada tahun 2024. Pada zaman modern seperti ini, paham mengenai
feminisme, khususnya tentang bagaimana memperlakukan perempuan selayaknya
sebagai manusia yang setara secara hak dan kekuasaan sudah berkembang dengan
pesat. Akan tetapi, ketika melakukan shooting
sebagai extras dalam sebuah film,
terdengar sahutan-sahutan purba yang mengobjektifikasi perempuan dari balik
tembok kantin tempat kami shooting.
Rasanya seperti berdiri di dalam gang yang ilegal di mana sepanjang lorong
tercecer manusia yang tidak bermoral, kanibal, yang berkeliaran dan menatap
satu perempuan dengan yang lain sebagai santapan birahi ramai-ramai. Untuk
memperdalam kronologi dalam catatan ini, saya akan menjelaskan seperlunya saja.
Beberapa extras perempuan yang
menunggu giliran untuk tampil tiba-tiba dibatalkan adegannya karena kesalahan
teknis. Kesalahan teknis adalah hal yang wajar, apalagi dalam pekerjaan
kolektif, wajar sekali. Namun, ketika menunggu lebih lanjut, terdengar sahutan
yang berasal dari salah satu crew “Wes,
mbak. Lungguh neng kono wae, dadi pemanis!”, disambar ketawa riang gembira.
Setelahnya, ketika para extras yang
saya sebutkan di atas tadi memutuskan untuk pergi ke tempat yang disebut ‘basecamp’, crew-crew tersebut kembali memanggil “Heh, mau ke mana, mbak?”,
sambil disertai siulan yang berarti memanggil para extras perempuan yang sedang meninggalkan tempat.
Ini
hanyalah sebuah catatan, jadi tidak usah panjang lebar menyampaikan opini.
Namun, sebagai catatan pula, menganggap keberadaan perempuan sebagai pribadi
yang utuh tanpa mengobjektifikasi apapun merupakan hal yang belum bisa dipahami
semua orang bahkan di zaman modern seperti sekarang ini.
Semoga bisa
direnungi dan dipahami.
0 komentar